SERAT:
1. Serat Wedatama Mangkunegaran
BABAD:
1. Babad Ronggowarsito
2. Babad Nyanjata Sangsam
*HAKIKAT ILMU ADALAH SEGALA PENGETAHUAN YANG MEMBUATMU SEMAKIN DEKAT DENGAN ALLAH SWT,
BUKAN PENGETAHUAN YANG MEMBUATMU SOMBONG DAN MERASA BISA. AJA NGAJI KEJAYAN KANG ALA RAUTAH*
Sahadat Cerbon - Sahadat Jeneng
Ashadu sahadat jeneng, kang jumeneng kelawan isun, jisim kang solat, solat sajeroning jisim, madep ning dzatullah, masup ning sifatullah, ya hu iman, hu suci , badan sampurna.
Kamis, 31 Desember 2015
Senin, 19 Oktober 2015
Karya Ibnu Arabi
Cinta yang menggelora yang telah meleburkan jiwa Ibnu Arabi membuat Ibnu Arabi semakin menyatu dan wushul dengan cinta itu sendiri, sehingga dalam sebuah pemaparannya Ibnu Arabi merasakan cinta sendiri adalah dirinya. Bacalah ini:
"Ketahuilah, sesungguhnya kekasih melucuti dengan kelembutan khususnya akan kekhusukan cintanya. Dan kekasih menarik serpihan cintanya kepadanya dengan kekuatan kuasanya, laksana sembrani yang bergantung seluruh bagian-bagian besi pada dirinya dan menariknya pada dirinya. Besi-besi berputar bersamanya sewaktu sembrani memutarnya, dan menariknya sebagaimana dia menjadi. Maka sebagian dari sifat pecinta adalah selalu condong dengan hati yang heran, bingung, dan menjauhi yang tercela. Dalam hal itu, aku dendangkan syair:
Wahai yang amat birahi padaku
Mahal emas kawin
Mahal tuk meminangku
Jasad yang remeh dan ruh dalam kesungguhan
Pelupuk yang merasakan kantuk
Jiwa yang di dalamnya tiada selain aku
Saat kamu berharap, tunaikan harga
Sirnakan dirimu, jika mau, dalam sirna baka
Kefanaan mendekati pada kefanaan itu
Dan tanggalkanlah kedua terompahmu
Saat kau kunjungi aku
Itulah makna di dalamnya telah berlaku
Dari dua keberadaan
Lepaskan dirimu
Hapuskan jarak dari antara kita
Sewaktu kau ditanya
Siapa yang birahi?
Jawablah
Akulah yang birahi!
Dan siapa teramat birahi?
Aku!
Kontak Person Muhamad Mukhtar Zaedin:
HP: 081911312907
WA: 081322990419
BBM: 538c41dc
email: mukhtarzaedin@gmail.com - mukhtarzaedin@yahoo.com
***HAKIKAT ILMU ADALAH SEGALA PENGETAHUAN YANG MEMBUATMU SEMAKIN DEKAT DENGAN ALLAH SWT, BUKAN PENGETAHUAN YANG MEMBUATMU SOMBONG DAN MERASA BISA. AJA NGAJI KEJAYAN KANG ALA RAUTAH***
"Ketahuilah, sesungguhnya kekasih melucuti dengan kelembutan khususnya akan kekhusukan cintanya. Dan kekasih menarik serpihan cintanya kepadanya dengan kekuatan kuasanya, laksana sembrani yang bergantung seluruh bagian-bagian besi pada dirinya dan menariknya pada dirinya. Besi-besi berputar bersamanya sewaktu sembrani memutarnya, dan menariknya sebagaimana dia menjadi. Maka sebagian dari sifat pecinta adalah selalu condong dengan hati yang heran, bingung, dan menjauhi yang tercela. Dalam hal itu, aku dendangkan syair:
Wahai yang amat birahi padaku
Mahal emas kawin
Mahal tuk meminangku
Jasad yang remeh dan ruh dalam kesungguhan
Pelupuk yang merasakan kantuk
Jiwa yang di dalamnya tiada selain aku
Saat kamu berharap, tunaikan harga
Sirnakan dirimu, jika mau, dalam sirna baka
Kefanaan mendekati pada kefanaan itu
Dan tanggalkanlah kedua terompahmu
Saat kau kunjungi aku
Itulah makna di dalamnya telah berlaku
Dari dua keberadaan
Lepaskan dirimu
Hapuskan jarak dari antara kita
Sewaktu kau ditanya
Siapa yang birahi?
Jawablah
Akulah yang birahi!
Dan siapa teramat birahi?
Aku!
Itu ada di Buku Pustaka Keraton Cirebon: Pembuka Rumus dan Kunci Perbendaharaan, Tema Tasawuf, 714 halaman, HVS, BW, Harga Rp. 150rb (sdh ongkir). Kepada pemesan silahkan transfer sebesar Rp. 150rb ke rekening saya: BANK: BRI Gunungjati Cirebon. NOREK: 0406 - 01 - 000 - 966 - 533. AN: Muhamad Mukhtar Zaedin, Kemudian beritahu saya bukti transfer nya, selanjutnya beri tahu saya alamat kirim yg dikehendaki.
Kontak Person Muhamad Mukhtar Zaedin:
HP: 081911312907
WA: 081322990419
BBM: 538c41dc
email: mukhtarzaedin@gmail.com - mukhtarzaedin@yahoo.com
Terimakasih
Karya Ibnu Arabi
Tentang Penyatuan Cinta (Wahdatul Mahabbah), secara lantang Ibnu Arabi memekikkannya dalam kalimat dan syair berikut ini:
"Di sanalah, jerit memecah dan musnah keduaan, berpindah kepastian antara dalam antara, dan teramat sulit bahwa yang satu menjadi dua. Hal itu karena perpindahan kekekalan pandang pecinta bersama kekasih. Makna ini tersimpan dalam rahasia bait syair di bawah ini:
Yang terlamar kebaikan terhalang
Tiada ketentraman selain persandingannya
Bila dia tampak oleh yang birahi
Dia memberi petunjuk padanya
Sewaktu dia menyendiri
Ketahuilah Dia
Hilang sifat dan sirna dzat
Jika dia abadi dan diami pandangan
Dia tak sanggup
Karena pada sifatnya dengan sesuatu yang nyata
Dari kelembutannya
Dia butakan matanya
Saat dia memandangnya dengannya
Adanya penglihatan dengannya itulah pandangnya."
Tiada ketentraman selain persandingannya
Bila dia tampak oleh yang birahi
Dia memberi petunjuk padanya
Sewaktu dia menyendiri
Ketahuilah Dia
Hilang sifat dan sirna dzat
Jika dia abadi dan diami pandangan
Dia tak sanggup
Karena pada sifatnya dengan sesuatu yang nyata
Dari kelembutannya
Dia butakan matanya
Saat dia memandangnya dengannya
Adanya penglihatan dengannya itulah pandangnya."
Itu ada di Buku Pustaka Keraton Cirebon: Pembuka Rumus dan Kunci Perbendaharaan, Tema Tasawuf, 714 halaman, HVS, BW, Harga Rp. 150rb (sdh ongkir). Kepada pemesan silahkan transfer sebesar Rp. 150rb ke rekening saya: BANK: BRI Gunungjati Cirebon. NOREK: 0406 - 01 - 000 - 966 - 533. AN: Muhamad Mukhtar Zaedin, Kemudian beritahu saya bukti transfer nya, selanjutnya beri tahu saya alamat kirim yg dikehendaki.
Kontak Person Muhamad Mukhtar Zaedin:
HP: 081911312907
WA: 081322990419
BBM: 538c41dc
email: mukhtarzaedin@gmail.com - mukhtarzaedin@yahoo.com
Terimakasih
***HAKIKAT ILMU ADALAH SEGALA PENGETAHUAN YANG MEMBUATMU SEMAKIN DEKAT DENGAN ALLAH SWT, BUKAN PENGETAHUAN YANG MEMBUATMU SOMBONG DAN MERASA BISA. AJA NGAJI KEJAYAN KANG ALA RAUTAH***
Karya Ibnu Arabi
Apakah Ibnu Arabi seorang yang berfaham Wahdatul Wujud, Hulul, dan atau Manunggal? Saya rasa, hampir semua orang berpendapat demikian, tapi perhatikan apa yang dikatakan oleh Ibnu Arabi tentang masalah itu:
"Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya hati (dengan makna ruh) adalah gaib (samar) dan Tuhan adalah (juga) gaib, maka al-Ghaib (Tuhan) menampakan kepada al-Ghaib (hati dengan makna ruh), maka adanya Tuhan itu nuzūl (turun), bukan hulūl (menitis).
Dan ketahuilah bahwa makna tersamar dan isyaratnya adalah sesungguhnya hati (dengan makna ruh), dengan mensifatinya, memiliki dua sisi; lahir dan batin. Lahir hati adalah debu, tanah, tabiat, gelap, dan jasmani. Batin hati adalah samawi, tinggi, nurani, dan ruhani. Maka ketebalan lahir hati dan kegelapannya itu untuk pengendalian hati terhadap yang kuat dari tabiat kemanusiaan. Dan kehalusan hati itu untuk berhadapan hati dengan alam malakūt yang tinggi, rabani, dan ruhani. Tenggelamnya hati sekira hati berhadapan dengan alam malakūt dan persuaan hati dengan alam malakūt itu memantul pada hati kilau cahaya alam malakūt, dan rahasia (teks naskah: asrar) hati menjadi terang dengan sebab rahasia alam malakūt. Maka hati menyaksikan alam malakūt dengan cahaya-cahaya yang melimpah atasnya, dan menemukan alam malakūt dengan rahasia-rahasia (asrar) yang menunjukinya. Inilah makna pantulan (al-‘aks) itu.
Adapun muqābalah (berhadapan) yaitu sufi menyaksikan penampakan kekasihnya dalam cermin hatinya dengan tanpa kehadiran (hudhūr), tanpa ketempatan (tahayyuz), tanpa penitisan (hulūl), tanpa bertemu (ittishāl), dan tanpa terpisah (infishāl). Yaitu, dalam umpama, seperti cermin yang memiliki dua muka; lahir cermin itu tebal dan gelap, dan batinnya halus dan berkilau. Jika sufi menghadapkan cermin itu pada seluruh alam wujud, maka sufi menerima semuanya dari yang kecil dan besar, maka kamu melihatnya berbagai rupa di dalam cermin itu beserta kecilnya bentuk cermin dan besarnya yang terlihat dalam cermin hati."
Dan ketahuilah bahwa makna tersamar dan isyaratnya adalah sesungguhnya hati (dengan makna ruh), dengan mensifatinya, memiliki dua sisi; lahir dan batin. Lahir hati adalah debu, tanah, tabiat, gelap, dan jasmani. Batin hati adalah samawi, tinggi, nurani, dan ruhani. Maka ketebalan lahir hati dan kegelapannya itu untuk pengendalian hati terhadap yang kuat dari tabiat kemanusiaan. Dan kehalusan hati itu untuk berhadapan hati dengan alam malakūt yang tinggi, rabani, dan ruhani. Tenggelamnya hati sekira hati berhadapan dengan alam malakūt dan persuaan hati dengan alam malakūt itu memantul pada hati kilau cahaya alam malakūt, dan rahasia (teks naskah: asrar) hati menjadi terang dengan sebab rahasia alam malakūt. Maka hati menyaksikan alam malakūt dengan cahaya-cahaya yang melimpah atasnya, dan menemukan alam malakūt dengan rahasia-rahasia (asrar) yang menunjukinya. Inilah makna pantulan (al-‘aks) itu.
Adapun muqābalah (berhadapan) yaitu sufi menyaksikan penampakan kekasihnya dalam cermin hatinya dengan tanpa kehadiran (hudhūr), tanpa ketempatan (tahayyuz), tanpa penitisan (hulūl), tanpa bertemu (ittishāl), dan tanpa terpisah (infishāl). Yaitu, dalam umpama, seperti cermin yang memiliki dua muka; lahir cermin itu tebal dan gelap, dan batinnya halus dan berkilau. Jika sufi menghadapkan cermin itu pada seluruh alam wujud, maka sufi menerima semuanya dari yang kecil dan besar, maka kamu melihatnya berbagai rupa di dalam cermin itu beserta kecilnya bentuk cermin dan besarnya yang terlihat dalam cermin hati."
Itu ada di Buku Pustaka Keraton Cirebon: Pembuka Rumus dan Kunci Perbendaharaan, Tema Tasawuf, 714 halaman, HVS, BW, Harga Rp. 150rb (sdh ongkir). Kepada pemesan silahkan transfer sebesar Rp. 150rb ke rekening saya: BANK: BRI Gunungjati Cirebon. NOREK: 0406 - 01 - 000 - 966 - 533. AN: Muhamad Mukhtar Zaedin, Kemudian beritahu saya bukti transfer nya, selanjutnya beri tahu saya alamat kirim yg dikehendaki.
Kontak Person Muhamad Mukhtar Zaedin:
HP: 081911312907
WA: 081322990419
BBM: 538c41dc
email: mukhtarzaedin@gmail.com - mukhtarzaedin@yahoo.com
HP: 081911312907
WA: 081322990419
BBM: 538c41dc
email: mukhtarzaedin@gmail.com - mukhtarzaedin@yahoo.com
Terimakasih
***HAKIKAT ILMU ADALAH SEGALA PENGETAHUAN YANG MEMBUATMU SEMAKIN DEKAT DENGAN ALLAH SWT, BUKAN PENGETAHUAN YANG MEMBUATMU SOMBONG DAN MERASA BISA. AJA NGAJI KEJAYAN KANG ALA RAUTAH***
Langganan:
Postingan (Atom)